KKP Kembangkan Sekolah Rintisan di Parigi Moutong

JAKARTA (23/6) – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM), terus berupaya mengembangkan SDM sektor kelautan dan perikanan, salah satunya melalui satuan pendidikan rintisan Akademi Komunitas Kelautan dan Perikanan di Kabupaten Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng). Satuan pendidikan rintisan yang terletak di Pantai Mosing, Desa Sinei, tersebut, saat ini dipakai sebagai kegiatan praktik oleh para taruna satuan pendidikan tinggi KKP, khususnya yang berasal dari Sulteng dan sekitarnya, yang sedang menempuh pendidikan di Politeknik Kelautan dan Perikanan (Politeknik KP) Bitung, Sulawesi Utara, dan Politeknik KP Bone, Sulawesi Selatan.

Guna meninjau tempat praktik tersebut dan usulan calon lahan untuk akademi komunitas, Kepala BRSDM Sjarief Widjaja beserta jajarannya melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) ke Parigi Moutong, Sabtu (19/6/2021) minggu lalu. Disamping peninjauan, dilakukan pula kegiatan panen udang vaname di tambak praktik pada lokasi satuan pendidikan rintisan.

Pada kesempatan tersebut, Sjarief menjelaskan, KKP memiliki tiga kegiatan prioritas yang menjadi terobosan utama. Pertama, peningkatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sumber daya alam perikanan tangkap dan peningkatan kesejahteraan nelayan. Kedua, Pengembangan perikanan budidaya untuk peningkatan ekspor. Ketiga, pembangunan kampung-kampung perikanan berbasis kearifan lokal. Ketiga terobosan tersebut didukung oleh pengembangan riset kelautan dan perikanan.

Untuk itu diperlukan penyiapan SDM yang unggul, salah satunya melalui pendidikan. Satuan pendidikan KKP menggunakan sistem pendidikan vokasi dengan pendekatan teaching factory. Porsi praktiknya mencapai 70%, sementara teori sebesar 30%.

“Sekolah kita itu sekolah praktik, 30 persen di kelas, 70 persen di lapangan. Jadi kalau Bapak, Ibu lihat sekolah kami kelasnya sedikit, tapi lainnya adalah pabrik-pabrik yang istilah kami teaching factory, termasuk tambak, pabrik pengolahan, dan lain-lain. Kemudian sekolah kami dididik mulai dengan disiplin militer. Lihat mbak tarunanya, meskipun berhijab tapi gagah. Mengapa militer? Karena kerja di perikanan itu butuh disiplin tinggi. Jam 3 pagi harus ke tambak kasih pakan, itu kalau tidak kuat tidak akan sanggup,” ujarnya.

Untuk anak pelaku utama dan usaha kelautan dan perikanan, seperti nelayan, pembudidaya, pengolah dan pemasar ikan, serta petambak garam, diberikan kuota khusus. Bahkan dalam rangka mendukung program prioritas yang menjadi terobosan utama KKP Tahun 2021-2024, pihaknya meningkatkan kuota bagi anak-anak tersebut dari 50% menjadi 75% untuk menempuh studi di satuan pendidikan KKP.

“Anak-anak tersebut seringkali kalah bersaing dengan anak-anak perkotaan. Padahal kalau diberikan kesempatan sebenarnya mereka pintar-pintar,” tutur Sjarief.

Dia melanjutkan, Parigi Moutong mempunyai garis pantai yang sangat panjang dan potensi kelautan dan perikanan yang sangat besar. Dengan demikian, pihaknya berharap daerah tersebut dapat menjadi sentra baru kelautan dan perikanan. Kerja sama BRSDM dengan Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong bahkan sudah dirintis sejak 2012. Pada Tahun akademik 2020/2021 saja, jumlah peserta didik yang berasal dari Kabupaten Parigi Moutong di satuan Pendidikan KKP sebanyak 140 orang, terdiri dari Politeknik Ahli Usaha Perikanan Jakarta sebanyak 24 orang, Politeknik KP Bitung sebanyak 87 orang, Politeknik KP Sidoarjo sebanyak 17 orang, dan Politeknik Bone sebanyak 12 orang.

“Sudah banyak alumni yang sukses. Bahkan alumni satuan pendidikan KKP asal Parigi Moutong sudah ada yang menjadi Kepala UPT (Unit Pelaksana Teknis),” kata Sjarief.

Hal ini mendapat apresiasi yang tinggi dari Bupati Parigi Moutong Samsurizal Tambolututu. Menurut Samsurizal, kepedulian BRSDM terhadap pendidikan anak-anak pelaku utama dan usaha kelautan dan perikanan sejalan dengannya. Dia menyampaikan, pihaknya sangat peduli dengan pendidikan anak-anak pesisir, pedalaman, dan suku terasing yang tidak mampu.

“Saya lihat yang ekonominya agak susah ini nelayan, dan mereka pada umumnya putus sekolah. Karena melihat orang tuanya tidak melanjutkan sekolah akhirnya tidak punya kemauan untuk menyekolahkan anak. Sementara perusahaan-perusahaan kita selalu menanyakan SDM-nya. Itulah yang kami lakukan, kami koordinasi dengan Politeknik KKP, seperti yang di Bitung dan Bone,” ujarnya.

Turut hadir pada kegiatan tersebut dari Parigi Moutong antara lain Wakil Bupati Badrun Nggai, Ketua DPRD Sayutin Budianto, Wakil Kapolres, Danramil 1306-09/Tinombo,  Pidum Kejaksaan Negeri, dan Direktur PT. Esaputli Perkasa Utama. Sementara dari KKP turut hadir antara lain Staf Ahli Menteri (SAM) KP Pamuji Lestari, SAM KP Darmadi Aries Wibowo, Staf Khusus MKP Siane Indirani, Staf Khusus MKP Dyah Ekowati, Kepala Riset Perikanan Yayan Hikmayani, Kepala Pusat Pendidikan KP Bambang Suprakto, Direktur Politeknik KP Bitung Daniel Ndahawli, dan Direktur Politeknik KP Bone Ani Leilani.

Sebagai informasi, satuan pendidikan KKP tersebar di berbagai daerah di Indonesia, yaitu 1 Politeknik Ahli Usaha Perikanan (Kampus Jakarta, Bogor, dan Serang); 9 Politeknik KP di Pangandaran, Karawang, Sidoarjo, Bitung, Sorong, Kupang, Bone, Dumai, dan Jembrana; 1 Akademi Komunitas di Wakatobi; serta 9 Sekolah Usaha Perikanan Menengah di Aceh, Tegal, Lampung, Pariaman, Pontianak, Bone, Ambon, Sorong, dan Kupang. Saat ini sedang dilakukan penerimaan peserta didik baru melalui website resmi www.pentaru.kkp.go.id.

Elementary First Aid

Materi Keempat yang dipaparkan pada saat acara pengabdian masyarakat adalah tentang Elementary First Aid di Kel. Motto Kec. Lembeh Utara Kota Bitung.

Materi ini dipaparkan oleh Petugas Kesehatan Politeknik Kelautan dan Perikanan Bitung Ibu Joice Sandra Tendean, S.Kep.

Materi yang dibahas adalah :

  1. Mengevaluasi Tanda Vital Korban
    • Kesadaran
    • Pernafasan
    • Nadi
    • Tekanan Darah
    • Suhu
    • Pupil
  2. Pengetahuan Dasar Susunan dan Fungsi Tubuh
    • Sistem Pencernaan
    • Sistem Saluran Kemih
    • Sistem Indera
  3. Meletakkan Posisi Korban
    • Neck Immobilisation
    • Log Roll
    • Recovery Rosition
  4. Teknik Pertolongan Pernafasan Buatan
    • Danget-Data
    • Response
    • Circulation
    • Airway
    • Breathing
  5. Mengontrol Pendarahan
    • DRABC
    • Pakai Pelindung Diri
    • Direct Pressure (D), Elevation (E), Pressure Point (P), Presssure Bandage (P)
    • Bersihkan luka, beri cairan antiseptik, tutup luka
    • Beri Suntikan Antitetanus, Catat
  6. Dasar Penanganan Shock
    • Shock Umum
  7. Penanganan Luka Bakar dan Luka karena Sengatan Listrik
    • Penyebab (Panas, Bahan Kimia, Listrik, Dingin Beku dan Radiasi)
    • Tnada Luka Bakar sesuai tingkatan
    • Penanganan Luka Bakar
  8. Pertolongan dan Pemindahan Korban
  9. Evakuasi Pasien
    • Mandiri
    • Asisten
    • Alat Bantu
  10. Penggunaan Pembalut dan Peralatan P3K

Semoga kita selalu waspada dan hati-hati serta terjaga dari kecelakaan kerja.

Perawatan Motor Katinting Perahu Nelayan

Materi ketiga yang dipaparkan pada saat acara pengabdian masyarakat adalah tentang Perawatan Motor Katinting Perahu Nelayan untuk masyarakat di Kel. Motto Kec. Lembeh Utara Kota Bitung.

Materi ini dipaparkan oleh TPA dan Dosen Program Studi Mekanisasi Perikanan (Ahmad Tubagus Tsani Risqi Aji, S.Tr.Pi dan Ahmad Ilham Ramadhani, M.T).

Pada file presentasi tersebut membahas tentang :

  1. Perawatan Mesin Katinting
    • Terencana : secara berkala
      • Perawatan Harian
      • Perawatan 20 jam pertama
      • Perawatan 50 jam operasi
      • Perawatan 100-200 jam operasi
    • Insidentil : diluar jadwal karena adanya kerusakan atau tidak optimalnya bagian-bagian mesin/permesinan
  2. Masalah yang sering terjadi
    • Susah menghidupkan
    • Performa mesin Buruk dan Outputnya Kurang
    • Oli Kualitas Rendah
    • Konsumsi Bahan Bakar Berlebihan
    • Warna Gas Buang Buruk

Harapannya adalah dengan melaksanakan perawatan secara terencana maka akan meminimalisir kerusakan berat yang terjadi pada mesin, meminimalisir biaya perawatan serta menambah wawasan nelayan terkait mesin katinting.

Energi Terbarukan untuk Masyarakat Pesisir

Materi kedua yang dipaparkan pada saat acara pengabdian masyarakat adalah tentang Energi Terbarukan untuk masyarakat di Kel. Motto Kec. Lembeh Utara Kota Bitung.

Energi Terbarukan yang dipakai adalah menggunakan Panel Surya. Materi ini dipaparkan oleh salah satu Dosen Program Studi Mekanisasi Perikanan (Wasum, M.T).

Pada file presentasi tersebut membahas tentang :

  1. Mengapa menggunakan Panel Surya?
  2. Mitos tentang Panel Surya
  3. Sistem Pembangun Panel Surya
  4. Prospek Penggunakan Panel Surya
  5. Prospek Tempat Pemasangan Panel Surya
  6. Hasil Akhir yang diharapkan

Pengabdian Masyarakat Tahun 2021

Politeknik Kelautan dan Perikanan Bitung telah melaksanakan Pengabdian Masyarakat Tahun 2021 yang bertempat di Kelurahan Motto Kecamatan Lembeh Utara Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara.

Dalam acara ini pula, telah dirintis Program Desa Inovasi Berbasis Teknologi Perikanan yang dihadiri pula oleh Camat Lembeh Utara, Lurah Motto, Direktur Politeknik Kelautan dan Perikanan Bitung, serta perwakilan dari Dosen Program Studi :
(1) Teknik Penangkapan Ikan (TPI)
(2) Mekanisasi Perikanan (MP)
(3) Teknik Pengolahan Produk Perikanan (TPPP)

Susunan acara ini diantaranya adalah
1. Presensi Peserta dan pembagian ATK
2. Sambutan dari Camat, Direktur dan Ketua Panitia
3. Presentasi dari Perwakilan Dosen TPI, MP, dan TPPP
4. Praktek membuat Produk Hasil Perikanan, Perbaikan Mesin Katinting dan Pembuatan Alat Pancing
5. Pesan dan Kesan dari Peserta
6. Pembagian Sertifikat Peserta
7. Foto Bersama

Prospek Lulusan

PROSPEK LULUSAN Taruna/i
Politeknik Kelautan dan Perikanan Bitung
Program Studi Teknologi Penangkapan Ikan (TPI)

  1. Menjadi Perwira/Nahkoda Kapal Perikanan pada semua Perairan
  2. Wirausaha
    dengan berbekal sertifikat BST dan ANKAPIN I

Program Studi Mekanisasi Perikanan (MP)

  1. Perwira Kapal Bagian Mesin
  2. Port Engineer
  3. Engineering Inspector
  4. Perekayasa Permesinan Perikanan dan Kelautan
  5. Syahbandar Pelabuhan Perikanan
  6. Pengusaha Industri Permesinan Kelautan Perikanan
    dengan berbekal sertifikat BST dan ATKAPIN I

Program Studi Teknik Pengolahan Produk Perikanan (TPPP)

  1. Supervisor Produksi
  2. Pengawas Mutu Hasil Perikanan/Quality Control
  3. Analis Laboratorium Pengujian Mutu Hasil Perikanan
  4. Wirausahawan Bidang Pengolahan Perikanan
    dengan berbekal sertifikat SPI dan HACCP serta BST